Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 25 Oktober 2008

Edisi Perdana Kebangkitan MEKAR..


MEKAR MAGAZINE . .

Singkat kata, singkat cerita, MEKAR’z crew berencana akan menerbitkan majalah dalam waktu dekat ini. Mudah-mudahan bisa terbit awal bulan November nanti.

Sebenarnya, ide untuk buat majalah sudah mencuat sejak awal masa jabatan MEKAR 2008/2009, tapi baru kali ini bisa selangkah lebih maju dengan perencanaan penerbitan majalah.
Anyway, kita dari tim MEKAR membuka kesempatan buat teman-teman, adik-adik dan kakak-kakak semua untuk mengirimkan karya terbaiknya. Kami yakin diantara teman-teman semua, pasti ada yang punya karya-karya gemilang dan ide yang cemerlang. Sayang, kalau dilewatkan. Karena kalau naskah kalian diterbitkan, tentu akan menjadi karya abadi yang bisa kalian buka kapanpun dan bisa kalian tunjukkan pada siapapun, bahwa “ini lo karya gue”.
Kalian bisa mengirimkan naskah dari berbagai rubrik, yaitu puisi bahasa Indonesia ataupun berbahasa asing, artikel bebas bahasa Indonesia atau asing, humor, cerpen, serba-serbi, tips, liputan khusus, atau apa saja yang menurut kalian layak untuk diterbitkan. Bagi yang berminat, bisa menghubungi redaksi MEKAR. Untuk adik-adik kelas X, tidak perlu malu untuk mencari kami bila memang ada karya-karya yang ingin dibukukan dalam majalah.
Kami juga sangat memerlukan ide, kritik dan saran dari teman-teman maupun kakak-kakak sekalian. Jika memang ada sesuatu yang mengganjal ataupun ide mengenai format majalah, dengan hormat kami mohon untuk menyampaikannya pada redaksi.
MEKAR adalah pelopor majalah sekolah yang diprakarsai oleh generasi jauh di atas kita. Namun beberapa tahun belakangan ini, majalah MEKAR seolah lenyap ditelan bumi. Apa hal itu layak untuk majalah sekaliber MEKAR? Atau sekolah sebeken SMANSA? Hmmm.. Jika sekolah-sekolah lain sudah mulai mengikuti jejak dengan membuat majalah sendiri, kenapa justru kita tidak bisa? Bukankah kita pelopornya??
Itulah yang mendorong kami untuk memulainya dari sekarang. Jadi, ayoooo dukung pembuatan majalah MEKAR edisi perdana 2008/2009..!



Read More...

Cara Gampang dan Ampuh Berpromosi..

BINGUNG CARI TEMPAT PROMOSI??

LEWAT MEKAR AJA


Bagi siapapun yang ingin mempromosikan barang/jasa bisa mengiklankan melalui majalah kami. Buat teman-teman yang punya kenalan, bisa menyampaikannya bahwa MEKAR menerima pemublikasian iklan. Misalnya mengiklankan tentang tempat les, toko-toko, operator seluller atau apa saja. Atau mungkin untuk setiap ekstrakurikuler yang ingin mempromosikan ekstranya untuk mencari generasi penerus atau sekadar ingin share tentang apa dan bagaimana ekstra tersebut, juga bisa melalui kami.

Untuk biaya publikasi iklan, bisa menghubungi redaksi. Sebagai gambaran, untuk iklan ukuran sekitar 6x18 cm hitam putih, Rp.50.000,00. Ukuran lain, baik hitam putih maupun full color, bisa langsung dikonfirmasikan kepada kami. Jika ada hal yang ingin ditanyakan ataupun didiskusikan, silakan hubungi redaksi MEKAR. Atau melalui blog ini. Trims..

Mekar’z crew

Read More...

Baju Kelas

Tradisi Atau Gengsi???!!


Merah, kuning, hijau, biru, putih, hitam dan lain sebagainya. Yang jelas bukan sekedar warna. Dengan desain yang memadukan berbagai warna tersebut, ditambah dengan sentuhan goresan-goresan penuh makna, dan padu padan yang mantap, menjadikannya sebagai ajang berkreasi yang sudah menjadi tradisi. Ya, itulah baju kelas. Yang selalu hadir dengan corak dan desain yang berbeda setiap tahunnya. Membuat baju kelas sepertinya sudah jadi tradisi dari tahun ke tahun, dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Dan nampaknya tradisi ini terlanjur mendarah daging pada diri siswa-siswi sekolah yang memang sulit untuk dihilangkan. Bukan cuma anak SMA bahkan anak SMP pun sudah menerapkan tradisi ini. Mengusung berbagai warna, lambang, kata-kata atau apapun yang dianggap mewakili karakter kelas tersebut.

Kalau dipikir-pikir sebenarnya untuk apa sih kita buat baju kelas?
Hmm.. ini yang sedang kita bahas. Baju kelas bisa jadi merupakan lambang dari solidaritas semua anggota kelas. Menggunakan baju dengan warna ,model atau motif yang sama dalam satu kelas dianggap sebagai simbol kekompakan dan solidaritas. Yups..itu merupakan makna positif dari baju kelas. Tapi apakah baju kelas merupakan kewajiban yang harus dipenuhi sebagai simbol kekompakan atau solidaritas? Bukankah solidaritas yang sesungguhnya berasal dari individu siswa masing-masing? Bukankah solidaritas itu rajutan-rajutan rasa yang sebenarnya tak perlu diumbar?

Atau pembuatan baju kelas hanya sebagai ajang bersaing atau adu kreatifitas antar kelas? Menunjukkan kemampuan mereka mendesain, menuangkan segenap kreatifitas yang ada di kepala mereka pada kain-kain berpola. Atau hanya ikut-ikutan karena kelas lain membuat baju kelas? Lalu diburu rasa gengsi karena ingin juga memiliki? Salahkah tindakan membuat baju kelas? Tentunya tidak ada yang menyalahkan. Semuanya sah-sah saja selama tidak ada yang dirugikan. Namun membuat baju kelas pastinya bukan gratisan. Ada biaya yang harus kita keluarkan dan itu juga tidak sedikit. Bukan hanya Rp 1.000,00 atau Rp 2.000,00 tapi jauh lebih dari itu. Kalau ujung-ujungnya minta uang pada orang tua, rasanya memberatkan. Apalagi membuat baju kelas bukan hanya sekali. Lain halnya kalau kita berusaha mengumpulkan uang sendiri. Lalu pikirkan pula bahwa tidak semua dari kita dilahirkan dari keluarga yang beruntung. Masih ada yang merasa kesulitan mengeluarkan uang untuk selembar baju simbol solidaritas.


Yah.. apapun bentuknya, yang jelas bikin baju kelas boleh-boleh saja asal jangan sampai ada yang dirugikan dan merasa keberatan. Toh ini ajang tahunan kan??


Jangan sampai juga baju kelas dijadikan ajang persaingan atau sekedar ikut-ikutan. Sebab sebuah kekompakan,solidaritas, atau persahabatan tak perlu dilambangkan. Cukup dengan saling mengisi relung-relung kejiwaan.

ZC


Read More...

WHAT HAPPENED WITH SMANSA?

Hufh…weleh-weleh, mau ngerayain anniversary sekolah kok malah ada berita yang menggelegar, sampe membelah gedung induk SMANSA? Ck….ck….ck…..ada-ada aja!

Masih ingat kan waktu ada pengumuman dari interkom sekolah kalau kita kedatangan agen yang menawarkan pembuatan baju kelas? Dengan seorang sales yang mengaku bahwa ia menerima pesanan baju yang katanya berasal dari sebuah perusahaan yang cukup terkenal di Bali, kontan membuat banyak siswa begitu antusias mendengar kata demi kata yang diucapkan si sales. Bukan hanya itu, dia juga menawarkan baju tersebut dengan potongan harga yang bisa dibilang lumayan, dan memberikan baju gratis buat ketua kelas dan wali kelas yang kelasnya memesan baju kepada perusahaan ini. Nah, itu dia awal bencana di SMANSA.
SISWA SMA N 1 Singaraja KENA TIPU! Si sales menghilang entah kemana dengan membawa segepok uang pembayaran dari siswa SMANSA. Shock, stress, kaget, marah dan masih banyak lagi perasaan yang dirasakan oleh kepala sekolah SMA N 1 Singaraja, dan siswa-siswa yang kelasnya ditipu.

”Siswa-siswa SMA N 1 Singaraja tidak dipaksakan untuk memakai baju kelas pada saat ulang tahun sekolah. Cukup dengan menggunakan pakaian olahraga saja sudah berarti ikut berpartisipasi!”, ujar Pak Kepsek di suatu kesempatan. Itu dilakukan demi kebaikan kita agar tidak keluar uang terlalu banyak. Siapa sangka ultimatum beliau ternyata benar adanya. Kalau sudah ditipu seperti ini mau bilang apa lagi? Pasrah aja kan?

Bayangkan, ada 9 kelas yang tertipu oleh sales ini. Penipuannya pun tak tanggung-tanggung! 9 juta rupiah melayang. Kelas termalang adalah kelas X5 yang menderita kerugian 1,8 juta! Belum lagi kelas-kelas lainnya yang kerugiannya juga tidak sedikit.
Pihak sekolah tentu sangat geram dengan kelakuan perusahaan baju tersebut. Berbagai cara pun ditempuh, diantaranya dengan mengumpulkan ketua kelas, menggelar rapat, dan mencoba menghubungi sales tersebut. Hasilnya hampir nihil. Tapi pihak sekolah tak mau menyerah, sampai akhirnya dewi fortuna menunjukkan keberpihakannya pada kita. Pada tanggal 23 Oktober, si Made Sarotama, atau nama kerennya SAROT, datang ke sekolah ini membawa mukanya, yang tidak ingin dilihat oleh kami-kami semua yang kena tipu....dan menjelaskan duduk perkaranya ke Pak Kepala Sekolah... Dan... Yah, tenang aja...masalah sudah diselesaikan kok! Si Sarot itu bakalan ngembaliin uang kita semua dalam jangka waktu 1 bulan terhitung dari tanggal 23 Oktober. Tapi kalo dia ngga bisa ngembaliin...dengan cepat kita bisa mengambil kesimpulan BAHWA....Dia bakalan berakhir di penjara selama 4 tahun, karena sekolah kita tercinta ini akan menuntutnya ke pengadilan dengan gugatan pasal 378. WOW !!!

Tia


Read More...

Semakin Tua Kenapa Dirayakan???

Makna yang Tersurat & Tersirat

“Saat kita menjadi yang terbaik, tak ada lagi yang dapat kita raih. Tapi ketika kita menjadi lebih baik, kita bisa dapatkan sesuatu yang lebih berharga dari sekedar menjadi yang terbaik!!”

Setiap detik, usia seseorang akan selalu bertambah dan itu artinya waktu untuk hidup di dunia ini semakin berkurang. Lalu kenapa hari ulang tahun dirayakan?? Bukankah itu sama dengan merayakan waktu hidup yang semakin berkurang??
Tampaknya hal di atas tidak berlaku untuk peringatan ulang tahun Ke-58 SMAN 1 Singaraja. Bertambah umur, berarti SMANSA semakin dewasa, berbenah dan semakin berkembang. Peringatan HUT Ke-58 SMAN 1 Singaraja menuai komentar dari masyarakat dan siswa. Beberapa masyarakat menilai perayaan ulang tahun sekolah hanya membuang-buang waktu, uang dan tenaga saja. Beberapa lainnya beranggapan jika hal itu sah-sah saja. Sedangkan dari kalangan siswa perayaan ulang tahun sekolah selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya.

Biarkan orang lain sibuk mempergunjingkan itu semua, karena perayaan ulang tahun sekolah memiliki makna yang tersurat dan tersirat di baliknya. Makna-makna yang ada, hanya dapat kita lihat dengan mata hati, jangan menilai sesuatu dari luarnya saja. Masyarakat mungkin banyak yang menilai peringatan HUT Ke-58 SMANSA ini terlalu menghambur-hamburkan uang, tapi tampaknya hal ini tidak berlaku bagi penghuni SMANSA.
Makna yang tersurat dari acara ini dapat kita lihat dari tema yang diangkat sekolah yakni ”Melalui HUT Ke-58 Kita Satukan Komitmen Menuju SBI”, tapi makna tersirat dalam acara ini hanya dapat dirasakan oleh siapapun yang mengikutinya. Dari fakta di lapangan, perayaan ulang tahun sekolah ternyata meningkatkan rasa persahabatan, solidaritas, kasih sayang dan cinta kepada sahabat, teman dan sekolah.
Mereka yang ada di luar boleh tidak percaya!! Mereka hanya menilai dari sisi material, tanpa memandang dampak moral, spiritual dan emosional yang bisa didapatkan siswa dari acara ini.
Biarkan siswa menikmati perayaan ulang tahun sekolah dengan perasaan suka cita, tanpa menanggung beban tugas dan ulangan. Meski hanya tiga hari, tapi itu akan sangat memberi makna yang tersirat di dalamnya. Mungkin yang diketahui orang hanya makna tersurat dari acara ini, sedangkan makna tersiratnya hanya milik siapa pun yang ingin memilikinya. Biarkan orang menilai apa dan berkata apa!! Makna-makna itu akan terungkap seiring berjalannya waktu. Kita hanya akan menunggu fakta di lapangan sebagai jawaban realita.
Jadi, tidak salah bukan merayakan hari ulang tahun?? Karena perayaan hari ulang tahun bagi sebuah lembaga tidak berarti untuk merayakan berkurangnya waktu untuk hidup di dunia, tapi itu berarti sebuah alat pacu untuk berkembang menjadi lebih baik, karena SMANSA tidak hanya menjadi yang terbaik, tapi juga akan menjadi lebih baik di tahun ini!!

-a’izh_JourNaList-


Read More...